cengeng betul

semalam sembang sembang dengan ibu. main topic, pasal hostel dan kehidupan berdikari di perantauan. everything went fine until ibu cerita bab aku masuk tadika.

"dulu kecik kecik, ina suka menangis. sikit sikit teriak (in other word, nangis). tak boleh buat kerja sikit, teriak. kena tinggai sikit, teriak. semua yang tak kena, teriak."

lalu aku gelak gelak tahan malu sambil bertanya, "haha ibu tipulah. mana mungkin ina kuat teriak," muka dah merah padam cover malu.

"eleh, dulu ustazah S selalu bagitau ibu, tak reti tulis 1 huruf jawi, teriak. tak reti pegang pensel, bergenang ayaq mata. tak cengeng lagi?"

then aku teringat satu peristiwa penting yang berlaku waktu first day di tadika.

"dulu, kak ina ulang alik ulang alik dari tadika sampai umah, sorang sorang kot... ade la dekat 1km jarak, jalan kaki lagi tu" muka nak bangga hidung kembang kempis sembang kencang dengan adik bongsuku. yela, independen kot sorang sorang. :p

tapi terus tak jadi independen bila ibu sambung, "eleh, sampai depan umah, teriak lagi. bila ibu sampai depan umah, lagi kuat teriak. ibu pesan suruh balik sekolah, duduk dalam library, takmau ikut. teriak ja tau keja."

rasa macam nak kambus kepala dalam tanah waktu itu jugak.

pengajaran dari cerita ini, bila dapat anak yang cengeng seperti ini, lempang saja laju laju. supaya tidak menjadi insan yang cepat cengeng seperti saya. sekian cerita dari penglipur lara, jangan salahkan saya jika lempangan tuan tuan puan puan membahayakan anak sendiri.